Donggala, VoxNusantara,- Banjir melanda Kabupaten Donggala pada Selasa, 01 April 2025, setelah hujan deras dengan intensitas menengah mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 13.30 hingga 15.30 WITA. Bencana ini menerjang sejumlah kecamatan, yaitu Banawa, Labuan, dan Sindue Tombusabora, serta berdampak pada 10 desa/kelurahan.
Wilayah paling terdampak berada di Kecamatan Banawa, dengan rincian:
- Kelurahan Kabonga Besar: 50 unit rumah, 192 jiwa.
- Kabonga Kecil: 10 unit rumah, 42 jiwa.
- Maleni: 18 unit rumah, 63 jiwa.
- Tanjung Batu: 24 unit rumah dan 104 unit kos-kosan.
- Labuan Bajo: 66 unit rumah, 66 KK.
- Boya: 31 unit rumah, 146 jiwa.
- Ganti: 101 unit rumah, 395 jiwa.
- Selain itu, Rumah Sakit Kabelota turut terdampak.
Di Kecamatan Labuan, Desa Labuan mengalami kerusakan 1 unit jembatan, sedangkan di Labuan Kungguma terdapat 1 unit rumah terdampak dengan 5 jiwa. Sementara di Kecamatan Sindue Tombusabora, Desa Batusuya mencatat kerusakan 2 rumah, 1 pasar, serta akses jalan yang terancam putus.
Menindaklanjuti bencana ini, Bupati Donggala Vera Elena Laruni menetapkan Status Tanggap Darurat pada 02 April 2025 selama tujuh hari dan diperpanjang selama 21 hari hingga 28 April 2025. Sejak hari kejadian, Bupati telah mengerahkan evakuasi, pembersihan lokasi, dan alat berat excavator untuk normalisasi sungai di beberapa titik.
Namun, karena keterbatasan anggaran, pada 08 April 2025 Bupati Donggala mengajukan permohonan bantuan darurat kepada Gubernur Sulawesi Tengah melalui surat resmi Nomor 466/0376/BPBD/2025. Permohonan tersebut meminta dukungan berupa bahan dan penanganan darurat untuk menanggulangi dampak banjir.
Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, merespons cepat dengan memanggil Kepala BPBD Provinsi, Akris Fattah Yunus, guna memberikan masukan teknis. Akris, yang juga mantan Kepala Dinas PU Donggala, merekomendasikan pembuatan tanggul darurat menggunakan bronjong sebagai solusi jangka pendek dalam masa tanggap darurat.
Sebagai tindak lanjut, Gubernur menginstruksikan pemberian 610 unit keranjang kawat bronjong senilai Rp405.040.000 sesuai Standar Satuan Harga (SSH) Tahun 2024. Bantuan ini diserahkan secara resmi oleh Akris Fattah kepada BPBD Kabupaten Donggala, yang diterima oleh Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Mardiana, di Kantor BPBD Provinsi di Palu, pada Jumat, 11 April 2025.
Gubernur Anwar Hafid menyampaikan harapan agar bantuan tersebut dapat digunakan secara maksimal untuk meringankan beban pemerintah daerah dan memitigasi dampak lanjutan jika banjir susulan terjadi.
Sumber : BPBD Provinsi Sulteng
